1. Anakku...
Bila aku tua,
Andai aku jatuhkan gelas atau terlepas piring dari
genggamanku,
Aku berharap kamu tidak menjerit marah kepadaku,
Kerana tenaga orang tua sepertiku semakin tidak kuat dan
kerana aku sakit.
Pandangan mataku semakin kabur. Kamu harus mengerti dan
bersabar denganku.
2. Anakku...
Bila aku tua,
Andai tutur kata ku lambat/perlahan dan aku tidak mampu
mendengar apa yang kamu katakan,
Aku berharap kamu tidak menjerit padaku,
"Ibu tuli kah ?",
"Ibu bisu kah ? "
Aku minta maaf anakku.
Aku semakin MENUA...
3. Anakku...
Bila aku tua,
Andai aku selalu saja bertanya tentang hal yang sama
berulang-ulang,
Aku berharap kamu tetap sabar mendengar dan melayaniku,
seperti aku sabar menjawab semua pertanyaanmu saat kamu kecil dulu,
Semua itu adalah sebagian dari proses MENUA.
Kamu akan mengerti nanti bila kamu semakin tua.
4. Anakku...
Bila aku tua,
Andai aku berbau busuk, amis dan kotor,
Aku berharap kamu tidak tutup hidung atau muntah didepan
aku.
Dan tidak menjerit menyuruh aku mandi.
Badan aku lemah.
Aku tidak ada tenaga untuk melakukan semua itu sendiri.
Mandikanlah aku seperti aku memandikanmu semasa kamu kecil
dulu.
5. Anakku...
Bila aku tua,
seandainya aku sakit, temani lah aku, aku ingin anakku
berada bersamaku.
6. Anakku....
Bila aku tua dan waktu kematianku sudah tiba, Aku berharap
kamu akan memegang tanganku dan memberi kekuatan untuk aku menghadapi
kematianku.
Jangan cemas.
Jangan menangis.
Hadapi dengan keihklasan.
Aku berjanji padamu.
Bila aku bertemu TUHAN.
Aku akan berbisik padaNya supaya senantiasa memberkati dan
merahmati kamu kerana kamu sangat mencintai dan mentaatiku.
Terima kasih banyak2 kerana mencintaiku....
Terima kasih banyak2 karena telah menjagaku...
Aku mencintai kamu lebih dari kamu mencintai dirimu
sendiri..
Sumber : Singgih Purnomo, Group WA : Keluarga Besar Ex P4K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar dan Tanggapan anda disini !