CARI DI GOOGLE

Kamis, 26 Agustus 2010

Walimatul Khitan Keponakan


Piasa uLu, merupakan salah satu lokasi pemukiman karyawan Perkebunan di kabupaten Asahan, Sumatera Utara, tepatnya di Kecamatan Air Batu. Mereka menyebutnya Afdeling, yang merupakan suatu lokasi semacam bagian dari lahan salah satu perusahaan perkebunan Kelapa Sawit (PTPN Air Batu). Satu Afdeling dipimpin oleh seorang Asisten yang membawahi seorang Mandor 1, lalu membawahi mandor-mandor lainnya. Satu Kebun PTPN memiliki banyak afdeling, pusat Kebun disebut Emplasmen, tempat dimana terdapat Kantor dan Pabrik Perusahaan. Yang tinggal di perumahan ini adalah pekerja yang telah memiliki kategori karyawan tetap. Rumah semi permanen disusun seperti layaknya komplek perumahan.
Disinilah tinggal salah seorang adik kami yang bernama Nurbiah Br Margolang, seorang wanita yang berani, lincah dan cantik, tamatan  SMA yang mulai bekerja disini sebagai seorang Kepala Kerja yang membawahi beberapa orang karyawan. Posisi Kepala Kerja itu adalah di bawah Mandor, merupakan tim manajemen paling rendah di Afdeling. Setelah menikah dengan temannya sesama karyawan Nurbiah Br. Margolang dialihtugaskan menjadi Guru TK di afdeling  tersebut, hal itu Karena dia sangat ramah dan kreatif serta mudah sayang dan bergaul dengan orang dilingkungannya.


Bagi saya tempat tinggal mereka memang dapat dikategorikan sederhana, namun lingkungan disana begitu menyejukkan, sehingga membuat kita betah  tinggal dan malas untuk pulang. Yang membuat tempat ini kurang menarik adalah jalan menuju ke sana. Lokasi ini jaraknya dari jalan raya lintas Rantau Parapat Medan sekitar 15 – 20 Km. Entah kenapa rasanya hampir 20 tahun adik saya tinggal disana namun jalan kesana tetap begitu-begitu saja. Banyak berbatu, kalau hujan becek, dan kalau kemarau berdebu. Entahlah …… sepertinya hati  ini memberontak juga bila mengenangnya, banyaknya hasil bumi dari wilayah ini yang di bawa keluar, tapi koq membangun jalan saja mereka tidak mampu atau tidak mau barang kali.
Saya  berkunjung ke tempat  adik saya ini memanglah tidak selalu, tapi…. adalah 2 – 3 tahun sekali. Terkadang sudah sampai di Asahan, tapi tak sampai juga ke Piasa  Ulu, yah…. Mengingat jalan yang jauh dan jelek itulah salah  satu alasannya.
Kunjungan kali ini menjadi lebih menarik dan istimewa bagi saya karena saya mendapat pencerahan dan  belajar kehidupan masyarakat disana yang menurut saya sangatlah luar biasa kekompakan dan kejujurannya.
Kedatangan saya kali ini memang sengaja di undang oleh adinda Nurbaya Br. Margolang karena anak laki-laki satu-satunya yang bernama Andri melaksanakan Sunnat Rasul.
Di Afdeling ini besar kecilnya suatu pesta dapat dilihat dari tenda yang di pasang. Bila tenda menggunakkan terpal biru yang disebut dengan Tenda Biru maka itu merupakan pesta sederhana, yang hadir pun tidak begitu banyak. Bila tenda menggunakan atap Seng, maka sudah dapat dipastikan pesta itu pesta besar, minimal dilaksanakan 3 hari.
Masyarakat ini bila ada pesta, maka tetangga kiri dan kanan kita akan datang menawarkan diri untuk memberikan sumbangan bahan untuk pesta, apa itu beras, daging, cabe, kelapa, atau apa sajalah. Nah sumbangan tersebut tidak gratis, tapi nanti di bayar kembali senilai barang diberi atau diberi barang juga ketika yang bersangkutan melaksanakan pesta. Alhasil adik saya melaksanakan pesta kali ini hanya belanja barang makanan hanya sekitar Rp. 2 juta saja. Karena banyak yang telah memberi sumbangan atau membayar kembali yang telah disumbangkannya.
Disamping tetangga yang menyumbang tadi ada kelompok lagi yang disebut kelompok Rewangan, kelompok ini (biasanya kebanyakan ibu-ibu) sengaja diundang untuk membantu menyiapkan konsumsi pesta. Mereka tidak datang dengan tangan kosong, tapi juga membawa bahan baku masakan (Kelapa, Beras, atau apa sajalah) ala kadarnya secara sukarela. Mereka bekerja selama pesta, kewajiban tuan rumah adalah mengantar Nasi untuk makan keluarga yang ikut rewangan ke rumahnya.  
Hari pertama pesta diawali dengan pemotongan Sapi, sekitar pukul 06.00 pagi. Kelompok rewangan telah sibuk mempersiapkan makanan yang menurut mereka cukup mewah. Saya heran padahal acara puncak pesta adalah besok, koq sekarang sudah sibuk. Ternyata hari itu adalah hari undangan khusus pimpinan dan staf afdeling. Yang hadir di acara ini adalah Staf/asisten sampai mandor dari Afdeling Piasa Ulu dari Afdeling lainnya, bahkan dari Emplasmen. Yang mengundangnya adalah Pimpinan Afdeling di Piasa Ulu, sekaligus mengatur acara dan menjadi tuan rumah di acara tersebut. Makanan pavourite diacara ini adalah IKAN MAS yang di masak seperti memasak ikan pepes, ditambah menu-menu lainnya serta buah-buahan. Acara ini memang membuat sibuk dan membutuhkan biaya khusus dari tuan rumah, namun biasanya para undangan diacara ini sewaktu pulang selesai acara memberikan uang yang dimasukkan dalam amplop dengan jumlah yang relatip besar.
Acara puncak pesta ini dilaksanakan pada hari Minggu. Hiburan di acara ini ada dua macam pagi hari sampai dengan Pukul 21.00 Orgen Tunggal. Setelah itu dilanjutkan dengan hiburan Ludruk (semacam sandiwara/drama dengan menggunakan bahasa Jawa) sampai pagi.
Sayang karena kesibukan sebagai PNS, saya tidak dapat mengikuti acara puncak di Hari Minggu tersebut, Keluarga lain tentunya berkumpul di hari Hnya diantaranya Idris, Imah, Enda, Azhar. Juga termasuk ipar ada yang datang dari Jawa, Riau (Ujung Batu), Medan dan Air Joman tentunya (Ipar saya ini berasal dari Air Joman)
Saya dapat cerita acara cukup meriah. Akhir acara Sang anak yang Sunat Rasul dapat dibelikan hadiah istimewa Sebuah SEPEDA MOTOR baru dari sumbangan para undangan yang terkumpul, yang bakal digunakannya untuk trasnportasi ke Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar dan Tanggapan anda disini !